BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pengenalan alat-alat laboratorium
penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya
tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987).
Laboratorium merupakan tempat yang
memiliki bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang
sederhana, seperti alat-alat dari gelas, sampai kepada alat yang cukup besar,
seperti inkubator ataupun alat lainnya. Alat-alat sederhana di laboratorium
tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa, platina, logam,
dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu,
dan lain-lain.
Mahasiswa akan diperkenalkan dan
diajarkan macam dan cara menggunakan alat-alat yang umum dipakai dalam
praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar
dapat diketahui fungsi maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut dengan
baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi
sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang
diperoleh akan benar pula, data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas
penelitian seseorang, selain itu dengan mempelajari macam dan fungsi peralatan
yang ada diharapkan mahasiswa akan mahir dan terampil dalam penggunaan alat
tersebut sehingga praktikum maupun penelitian akan berjalan dengan lebih
lancar.
B. TUJUAN
1. Memperkenalkan
kepada mahasiswa mengenai alat-alat yang diperlukan dalam penelitian.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip
berpraktikum, dimana harus adanya kesesuaian dalam menggunakan fungsi alat,
3. Mahasiswa
dapat mengetahui macam, fungsi, manfaat, ataupun kegunaan alat-alat yang ada
dalam laboratorium.
C. MANFAAT
Setalah
mengenal alat-alat yang ada dilaboratorium serta mengetahui macam, fungsi serta
kegunaannya, semahasiswa dapat menggunakan alat tersebut dalam melakukan
praktikum atau penelitian.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. LANDASAN
TEORI
Di dalam laboratorium dapat ditemukan
berbagai macam alat mulai dari yang sederhana, seperti alat-alat dari gelas,
sampai kepada alat yang cukup besar, seperti inkubator ataupun alat lainnya.
Alat-alat sederhana di laboratorium tersebut ada yang terbuat dari kaca,
plastik, karet, kuarsa, platina, logam, dan lain-lain. Peralatan tersebut ada
yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan lain-lain.
Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan
alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi
mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan
spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi
tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph.
Dari
uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan.
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan
peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
(Moningka,2008).
BAB
III
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Hari :
Senin
Tempat : Laboraturium
Poltekkes Banjarbaru Jurusan Kesling
Waktu : 08.00 – Selesai
Cuaca : Cerah
B. ALAT
dan BAHAN
1. ALAT
Alat-alat
yang digunakan selama melakukan beberapa praktikum baik praktikum
mikroorganisme, kimia lingkungan, maupun fisika lingkungan, yaitu alat-alat
yang ada di Laboratorium Kesling Poltekkes Banjarmasin.
2. BAHAN
·
Alat tulis,
·
Kertas koran sebagai pembungkus sebagian
alat.
C. CARA
KERJA
1. Mengamati
alat-alat yang ada di laboratorium,
2. Mendengarkan
penjelasan dari dosen atau pembimbing mengenai alat yang dibicarakan,
3. Mencatat
apa yang dijelaskan oleh dosen atau pembimbing,
4. Melakukan
pengamatan masing-masing terhadap alat-alat yang lain atau yang belum
dijelaskan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1.
Neraca
o haus
Adalah alat ukur
massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Neraca ohaus merupakan neraca kasar.
2. Oven
Alat ini merupakan salah satu alat dalam
teknik sterilisasi panas. Alat ini menggunakan panas kering. Dalam
penggunaannya, alat ini di setting dalam suhu yang tinggi (160º atau 180ºC).
Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat-alat glass.
3.
Inkubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi
atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan
pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus
B5042 misalnya adalah 10-70oC.
4. Gelas
breaker
5. Tabung
Erlenmeyer
6.
Corong
kaca
Alat yang digunakan untuk menyaring
bakteri dan khamir, biasanya dikombinasikan dengan kertas saring. Juga
digunakan untuk memindahkan sampel ke tempat yang mulutnya kecil.
7. Botol
semprot
8.
Krustang
Digunakan untuk menjepit media maupun
alat lain, bisa juga untuk memindahkan alat lain.
9.
Pinset
Untuk
memindahkan atau mengambil alat atau bahan praktik yang terlebih dahulu melalui
proses pemanasan.
10.
Spritus
Alat ini digunakan untuk memanaskan
tabung reaksi maupun media dan alat-alat lainnya. Spritus berisi cairan
berwarna hujau atau putih sebagai bahan bakarnya.
11.
Pipet
ukur
Alat ini digunakan untuk mengisap sampel
cair yang juga sambil diukur, untuk diletakkan atau dipindahkan ke tempat lain,
biasanya bersama bola isap.
12. Pipet
isap
13. Bola
isap
14.
Gelas
ukur
Alat ini digunakan untuk mengukur volume
suatu cairan atau sampel yang akan digunakan.
15. Gelas
arloji
Alat ini berfungsi untuk menutup gelas
beaker atau gelas piala pada proses pemanasan, menguapkan larutan atau zat dan
juga berfungsi untuk wadah sample.
16. Petridish
(cawan petri)
17. Tabung
reaksi
Berfungsi sebagai tempat untuk
mereaksikan cairan dalam jumlah sedikit.
18.
Jarum
ose
Berfungsi untuk mengambil dan menyebar
sample koloni mikroba pada medium padat atau cair.
19.
Coloni
counter
Membantu menghitung jumlah bakteri yang
akan dihitung.
20.
Autoklaf
Alat ini dugunakan untuk mensterilkan
dan membunuh mikroba kontaminan pada alat atau bahan yang akan digunakan.
21. Mikroskop
Bagian- bagiannya:
1. Lensa okuler: untuk melihat,
2. Lensa obyektif: lensa ke preparat,
3. Meja mikroskop: tempat preparat,
4. Makrometer: mengatur focus,
5. Kondensor: mengumpulkan cahaya,
6. Lampu: menerangi preparat yang diamati.
22. Tabung
durham
23. Rak
tabung reaksi
24. White
mortal dan pastle
B. PEMBAHASAN
Kami
mendengarkan penjelasan dari pembimbing tentang alat-alat di laboratorium yang
diperkenalkan kepada kami, supaya nantinya kami bisa menggunakan alat-alat
tersebut dengan benar, lalu kami diajari cara melipat kertas Koran untuk
membungkus sebagian alat agar alat tersebut steril.
BAB
V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat-alat laboratorium
yang biasanya digunakan dalam bidang mikrobiologi antara lain : Neraca o haus,
oven, incubator, gelas breaker, tabung Erlenmeyer, corong kaca, botol semprot,
krustang, pinset, spritus, pipet ukur, pipet isap, dll.
B. SARAN
1.
Hati-hati
dalam menggunakan alat-alat laboratorium,
2.
Dalam
menggunakan alat laboratorium agar jangan dimain-mainkan,
3.
Gunakan
alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1995. Farmakope Indonesia Ed.
IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar
Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.
www.google.co.id
www.wikepidia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar