BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tujuan dari
pengambilan sampel / contoh adalah untuk mengumpulkan sebagian material / bahan
dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material / bahan yang akan
diperiksa secara tepat / teliti untuk dapat dibawa dengan mudah dan diperiksa
di laboratorium.
Hal ini berarti
bahwa perbandingan atau konsentrasi relatif yang tepat dari semua komponen
dalam sampel akan sama seperti dalam material yang disampling, serta tidak
mengalami perubahan-perubahan yang berarti dalam komposisinya sebelum
pemeriksaan dilakukan.
Untuk
mendapatkan sampel yang mewakili diperlukan seorang pengambil sampel yang dapat
/ mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel dengan baik, agar
hasil uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat
dipertanggungjawabkan kualitas dan kuantitasnya. Kemungkinan kandungan pada
sampel dapat hilang secara keseluruhan atau sebagian jika prosedur pengambilan
dan pengawetan sampel yang baik tidak diikuti dengan benar.
Pada waktu
pengambilan sampel air dilakukan pemeriksaan parameter air yang harus dilakukan
segera / dilakukan dilapangan seperti : pemeriksaan fisika, pH, sisa Chlor.
B.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel air untuk
pemeriksaan
mikrobiologi,
2. Mahasiswa
mampu menggunakan alat pengambilan sampel dengan baik dan
benar,
3. Mahasiswa mampu
menggunakan metode dan cara
pengambilan sampel
dengan benar.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Landasan
Teori
Macam – macam sampel air :
1.
Sampel air kran
2.
Sampel sumur gali
3.
Sampel sungai
4.
Sample kolam renang
5.
Sample mata air / sumber
6.
Sample danau / rawa – rawa
7.
Sampel limbah
Sampel air yang diambil harus dalam
keadaan steril. Hal ini dimaksudkan agar air yang diambil mengandung bakteri
yang murni berasal dari air tersebut, sehingga diperlukan teknik- teknik
pengambilan air sampel yang benar.
Selang waktu
untuk pemeriksaaan bakteriologis minimal 1 jam dari pengambilan harus sudah
dilakukan pemeriksaan. Namun dapat dipertahankan lebih lama lagi asal disimpan
dalam lemari pendingin kurang lebih 30 jam.
B. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan
sampel Bakteriologis
Dalam
pengambilan air yang digunakan untuk pemeriksaan bakteriologis berbeda dengan
keperluan untuk pemeriksaan fisika dan kimia, terutama mengenai sterilisasi,
yaitu :
·
Botol untuk
tempat contoh air harus bersih dan steril. Sterilisasi dilakukan pada suhu 180o
C selama 20 menit dalam oven atau sesuai dengan tabel suhu dan waktu
sterilisasi pada oven.
·
Botol harus
mempunyai mulut lebar dan mempunyai tutup yang masuk kedalam leher dengan
diberi kertas pelindung yang dikaitkan pada sekeliling botol sebelum disterilkan.Volume
botol yang digunakan minimal 150 ml dan diisi dengan air paling sedikit 100 ml,
sehingga masih ada sisa ruangan diatas contoh air untuk mencampur contoh air
sebelum diperiksa.
·
Untuk
pemeriksaan air yang telah diolah seperti air PDAM harus dipakai botol kain
yang diberi natrium thio sulfat untuk menetralisasi sisa chlor.
Tutup botol dan kertas pelindung
diambil sebagai satu kesatuan dan dipegang antara jari-jari tangan.
·
Untuk
pengambilan dipegang di bagian bawah botol, diisi dengan contoh air, dan
secepatnya ditutup kembali.
·
Pengambilan
harus dilakukan secara aseptis.
BAB
III
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A.
Pelaksanaan
Praktikum
Hari / Tanggal : Senin / 17 Oktober 2011
Tempat : 1. Laboraturium Poltekkes Banjarbaru
Jurusan Kesling,
2. Sumur
gali milik Pak Antong, Kawasan Perumahan
Poltekkes Banjarbaru.
Waktu : 08.00 – Selesai.
B.
Alat
dan Bahan
1.
Botol
steril volume kurang lebih 250 ml
2.
Pinset/krustang
3.
Lampu
Spritus
4.
Alkohol
70 %
5.
Kapas
dan korek api
6.
Thermometer
7.
Komparator
pH dan sisa chlor
8.
Label
dan alat tulis
9.
Box
sampel
10. Korek api, dan yang diperlukan lainnya.
C.
Cara
Kerja
1.
Pengambilan
Sampel pada Air PDAM / Kran.
Adapun
langkah-langkahnya, yaitu :
a. Bila
kran kotor, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu
b. Kran
dibuka penuh, airnya dibiarkan mengalir selama 2- 3 menit untuk membersihkan
pipa, setelah itu matikan kran
c. Buka
Koran kertas yang dililitkan dibotol steril, buka tutup botol secara perlahan
d. Panaskan
mulut botol dengan menggunakan bantuan spritus, kapas, dan krustang
e. Panaskan
kran dengan dengan bantuan spritus, kapas, krustang hingga menguap
f. Masukan
air kedalam botol sampai ¾ botol
g. Panaskan
mulut botol agar steril
h. Beri
label
Adapun yang perlu diperhatikan pada
pengambilan sampel air PDAM / kran adalah :
a. Contoh
air sebaiknya diambil dari kran yang sering digunakan,
b. Apabila
kran kotor, maka bersihkan terlebih dahulu sebelum mengambil sampel,
c. Dalam
pengambilan contoh air harus dihindarkan dari alat-alat tambahan yang terdapat
pada kran atau dari kran yang bocor.
2.
Pengambilan
Sampel pada Air Sumur Gali
Adapun
langkah-langkahnya, yaitu :
a. Dibuka
kertas yang ada dibotol steril secara perlahan,
b. Lilitkan
tali yang ada mengelilingi botol ketangan seperlunya,
c. Buka
botolnya yang dilapisi dengan koran, panaskan dengan krustang dan sritus,
usahakan jangan sampai terkena sesuatu yang dapat mempengaruhi sterilinya
botol,
d. Uraikan
tali yang dililitkan pada tangan, dan
masukkan botol kedalam sumur dengan tenang, teliti dan hati-hati, agar tidak
menyetuh dinding sumur agar tidak terkontaminasi, batas min10 cm dalam air
(bila tinggi air memungkinkan),
e. Ambil
airnya dgn ¾ air dari botol, krn ¼ untuk bernapas e.coli,
f. Angkat
perlahan ke atas,
g. Kemudian
sterilkan ujung botol dgn dipanaskan pada api spritus.
h. Berikan
sampel pada botol.
D. Pengiriman
Contoh Air
Contoh air yang akan dikirim ke
laboratorium harus memenuhi syarat-syarat, yaitu harus disertai dengan
keterangan lengkap atau pemberian label yang disi dengan jelas mengenai :
·
Nama dan alamat,
·
Waktu dan tenggal pengambilan,
·
Tempat dimana contoh air diambil,
·
Asal/macam contoh air,
·
Dicatat pula keadaan cuaca, tinggi air,
suhu, pH, dan pemeriksaan lainnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil akhir pada praktikum kami berupa
label. Adapun label tersebut berisi seperti berikut :
1. Air
Kran / PDAM
Kode
Sampel :
0.0.10.3
Jenis
Sampel :
Air Kran / PDAM
Lokasi
Pengambilan Sampel : Kran air laboratorium Poltekkes
BJM
Tujuan
Pemeriksaan :
Bakteriologi / kimia
Pengambil
Sampel : RIFQI HIDAYAT
Tanggal
Pengambilan : Senin,
17 Oktober 2011
Jam : 10.00 – selesai
Pengirim
Sampel : RIFQI
HIDAYAT
Parameter
Pemeriksaan : MPN Coli
Titik
Sampel :
1. Kran air Laboratorium Poltekkes Bjm
Tanda
Tangan Pengambil Sampel
(Nama Lengkap)
2.
Air
Sumur Gali
Kode
Sampel :
0.0.10.3
Jenis
Sampel :
Air Sumur Gali
Lokasi
Pengambilan Sampel : Kawasan Perumahan Poltekkes BJM
Tujuan
Pemeriksaan :
Bakteriologi / kimia
Pengambil
Sampel : RIFQI HIDAYAT
Tanggal
Pengambilan : Senin,
17 Oktober 2011
Jam : 08.00 – selesai
Pengirim
Sampel : RIFQI
HIDAYAT
Parameter
Pemeriksaan : MPN Coli
Titik
Sampel :
1. Sumur gali Pak Antong
Tanda Tangan Pengambil Sampel
(Nama Lengkap)
B. Pembahasan
1. Air
Kran / PDAM
Pastikan tangan kita steril, maka
pertama-tama kita usap dulu tangan kita menggunakan alcohol. Pada praktikum ini
kami pertama memberihkan kran agar steril, setelah itu kran dibuka penuh,
airnya dibiarkan mengalir selama 2- 3 menit untuk membersihkan pipa, setelah
itu kran dimatikan, Koran kertas yang dililitkan dibotol steril, buka tutup
botol secara perlahan, mulut botol lalu kami panaskan diatas lampu spritus
dengan bantuan kapas dan krustang, panaskan pula kran dengan dengan bantuan
spritus, kapas, krustang hingga menguap,
masukan air kedalam botol sampai ¾ botol, panaskan mulut botol agar
steril dan beri label.
2. Air
Sumur Gali
Pertama dibuka kertas yang ada dibotol
steril secara perlahan, lilitkan tali yang ada mengelilingi botol ketangan
seperlunya, lalu kita buka botolnya yang dilapisi dengan koran, mulut botolnya
kita panaskan dengan krustang dan sritus, usahakan jangan sampai terkena
sesuatu yang dapat mempengaruhi sterilinya botol, setelah itu kita uraikan tali
yang dililitkan pada tangan, dan
masukkan botol kedalam sumur dengan tenang, teliti dan hati-hati, agar tidak
menyetuh dinding sumur agar tidak terkontaminasi, batas min10 cm dalam air
(bila tinggi air memungkinkan), usahakan botol terisi ¾ air dari botol, krn ¼ untuk bernapas
e.coli, angkat perlahan ke atas, demudian sterilkan ujung botol dgn dipanaskan
pada api spritus, dan berikan sampel pada botol.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sebelum
dan sesudah pengambilan air sampel, botol yang digunakan harus
steril,
2. Jenis
air sampel ada tujuh
yaitu sampel air kran, sampel sumur gali,
sampel
air sungai, sapel kolam renang, sampel mat air/sumber, sampel danau/rawa-rawa,
sampel air limbah.
3. Kran
dan bahan lainnya harus bersih, dan tidak rusak + harus steril,
4.
Selang
waktu untuk pemeriksaaan bakteriologis minimal 1 jam dari pengambilan harus
sudah dilakukan pemeriksaan. Namun dapat dipertahankan lebih lama lagi asal
disimpan dalam lemari pendingin kurang lebih 30 jam.
B. SARAN
1. Lakukan
praktikum dengan tenang, hati-hati, agar tidak terkontaminasi.
2.
Dalam
membuat label terutama kode label, harus teliti.
3.
Patuhi
aturan dan tata cara praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar