Terima Kasih atas Kunjungannya

Jumat, 23 Maret 2012

Pemeriksaan Total Plate Count (TPC)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Makanan dan minuman adalah semua bahan baik dalam bentuk alamiah maupun dalam bentuk buatan yang dimakan manusia kecuali air dan obat-obatan, karena itu makanan merupakan satu-satunya sumber energi bagi manusia 1. Sebaliknya makanan juga dapat menjadi media penyebaran penyakit. Dengan demikian penanganan makanan harus mendapat perhatian yang cukup. Untuk itu, produksi dan peredaran makanan di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 329/MenKes/XII/1976 2. Bab II Pasal 2 peraturan ini menyebutkan bahwa makanan yang diproduksi dan diedarkan di wilayah Indonesia harus memenuhi syarat-syarat keselamatan, kesehatan, standar mutu, atau persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri untuk tiap jenis makanan.

Upaya pengamanan makanan dan minuman pada dasarnya meliputi orang yang menangani makanan, tempat penyelenggaraan makanan, peralatan pengolahan makakan dan proses pengolahannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain adalah higienis perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih.

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui populasi kuman atau jumlah bakteri dalam suatu bahan, misalnya air, makanan dan minuman.

Cara perhitungan ini didasarkan pada anggapan bahwa sel-sel mikroorganisme yang terdapat dalam sampel atau bahan jika dicampur atau dibiakkan masing-masing akan membentuk koloni yang Nampak dan terpisah. Jadi yang terhitung adalah kuman yang hidup (viable) dan dapat tumbuh membentuk koloni dalam suasana yang disediakan. Poulasi kuman yang ditentukan (dihitung) per-ml untuk bahan cair dan per-gram untuk bahan padat.

B.     Tujuan

1.      Mengetahui populasi kuman atau jumlah bakteri dalam suatu bahan, misalnya air, makanan dan minuman,
2.      Bisa menghitung jumlah kuman yang ada dalam suatu bahan,
3.      Untuk memenuhi tugas membuat laporan praktikum.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Landasan Teori

Untuk sampel air dan minuman cair dapat lansung diperiksa tanpa perlu persiapan sampel terlebih dahulu, sedangkan untuk sampel minuman yang pekat/kental dan makanan padat perlu dilakukan persiapan sampel terlebih dahulu.

1.      Makanan Padat
                                                          100        (S Koloni kuman – Kontrol) x Pengenceran
Nilai TPC/100 gr   =          X
10               S Petridish yang dihitung

2.      Minuman Kental/Pekat

                                                          100        (S Koloni kuman – Kontrol) x Pengenceran
Nilai TPC/100 ml  =          X
10               S Petridish yang dihitung

3.   Minuman Cair/Air Bersih

          100        (S Koloni kuman – Kontrol) x Pengenceran
Nilai TPC/100 gr   =          X
                                         10                         S Petridish yang dihitung


B.     Sampel minuman pekat/kental
1.      Pipet 10 ml sampel ml minuman pekat masukkan kedalam botol yang telah terisi aquades steril 90 ml,
2.      Kocok, dengan cara dibolak-balik beberapa kali,
3.      Lakukan secara aseptis.

C.     Sampel makanan padat
1.      Timbang 10 gr makanan padat masukkan dalam botol yang telah berisi 100ml aquades steril,
2.      Kocok, dengan cara dibolak-balik beberapa kali,
3.      Lakukan secara aseptis,
4.      Diamkan beberapa saat agar makanan mengendap.

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    Pelaksanaan Praktikum
Hari                             : Senin
Tanggal                       : 14 November 2011
Waktu                         : 08.00 - Selesai
Tempat                        : Lab. Kesling Poltekkes Banjarmasin
Cuaca                          :Cerah

B.     Alat dan Bahan
1.      Alat           :
·         Pipet steril
·         Alkohol
·         Lampu spritus
·         Spidol dan label
·         Cawan petri steril
·         Koloni counter
·         Rak tabung
2.      Bahan        :
·         Aquades steril
·         Nutrient agar
3.      Sampel : Air, makanan, minuman

C.     Cara Kerja
1.      Bersihkan tangan dengan alcohol
2.      Sediakan 4 buah tabung aquades steril (sesuai dengan pengenceran),
3.      Sediakan 5 buah cawan petri steril (sesuai dengan pengeceran),
4.      Pipet contoh air secara aseptis kemudian masukkan kedalam cawan petri steril sebanyak 1 ml (pengenceran 1x) dan kedalam sebuah tabung aquades sebanyak 1 ml,
5.      Campur air kedalam tabung tadi hingga merata, kemudian dengan menggunakan pipet pindahkan 1 ml cairan dari tabung 1 ini kedalam tabung II dan kedalam cawan petri II sebanyak 1 ml (pengenceran 10x),
6.      Seterusnya dari tabung II cairan dipindahkan 1 ml kedalam tabung III dan kedalam cawan petri sebanyak 1 ml (pengenceran 100x),
7.      Lakukan seterusnya hingga semua tabung atau cawan petri terisi cairan , dengan demikian kita mendapatkan penipisan cairan sebagai berikut :
1x, 10x, 100x, dst,
8.      Tuangkan nutrient agar yang masih mencair (suhu ± 56oC) kedalam masing-masing cawan petri sebanyak 20-25 ml,
9.      Goyang cawan perlahan-lahan hingga agar merata, biarkan sebentar sampai agar membeku, kemudian semua cawan dimasukkan kedalm incubator dengan posisi terbalik selama 2 x 24 jam,
10.  Hitung koloni-koloni kuman yang tumbuh pada setiap cawan,
11.  Jumlah kuman didapat dari jumlah koloni dikalikan pengenceran adalah jumlah kuman yang terdapat dalam 1ml contoh air.
Catatan :
a.       Koloni kuman yang dihitung pada petridish adalah jumlahnya diantara 30-300 koloni, sebab apabila jumlahnya kurang dari 30 koloni maka hasil yang diperoleh akan lebih besar dari yang sebenarnya (Faktor kesalahan besar). Dan apabila jumlahnya lebih dari 300 koloni, maka koloni akan kecil dan rapat, sehingga sulit menghitungnya.
b.      Jumlah koloni pada cawan control harus kurang dari 10 kontrol.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
Perhitungan     :
Sampel makanan padat
Kontrol                                    : 0 koloni
Pengenceran 1x                       : 2 koloni
Pengenceran 10x                     : 0 koloni
Pengenceran 100x                   : 0 koloni

Jumlah kuman             :

(2-0) x + (0-0) x 10 + (0-0) x 100
1
                            3

            2 + 0 + 0
=
                   3

=          0,67 / gr contoh

B.     Pembahasan
Pada praktikum ini sebelumnya alat disterilisasi terlebih agar semua alat dan bahan yang akan digunakan steril/tidak ada mikroorganisme penganggu sehingga tidak akan mempengaruhi hasil akhir. Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organism yang terdapat pada atau di dalam suatu benda.
Sampel yang akan diuji adalah roti gabin, sebelum semua kegiatan dilakukan, terlebih dahulu tangan kita diusap dengan alkohol 70% karena untuk menghindari terkontaminasi dengan mikroba lain yang ada disekitar Pada praktikum, gabin dihaluskan hingga membentuk butiran-butiran kecil, lalu ditimbang sesuai ukuran yang telah ditentukan dan kemudian dimasukkan kedalam botol, proses ini dilakukan didekat api agar aseptis. Kemudian botol dikocok 25 kali tujuannya agar homogen, dan dilakukan pengenceran yaitu dipipet 1 ml dengan menggunakan pipet dan diletakkan pada cawan petri steril yang diberi nama ontrol, lalu dipipet lagi dan dimasukkan pada tabung 1 yang berisi aquades yang diberi nama tabun 10-1, dari tabung 10-1 tadi diambil lagi 0,1ml dan kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi yang lain yang diberi nama tabung 10-2, dari tabung 10-2 diamsukkan lagi kedalam tabung lain yang diberi nama tabung 10-3, dan kemudian pada masing-masing tabung tersebut diambil cairannya sebanyak 0,1 ml dan dimasukkan kedalam cawan petri steril yang telah diberi nama masing-masing sesuai dengan nama tabungnya tadi, lalu dipanaskan agar steril yang mana kemudian dimasukkan agar yang bersuhu sekitar 50oC yang kemudian diratakan dan didiamkan hingga dingin, lalu dimasukkan kedalam incubator selama 2 x 24 jam dalam keadaan terbalik, setelah 2 x 24 jam, cawan petri steril tadi dikeluarkan dari inkobator dan kemudian dibersihkan dengan kapas pada air yang mengalir secara perlahan-lahan tanpa merusak agar yang terlah mongering tadi, lalu setelah bersih, diletakkan pada alat pembesar/penghitung untuk menghitung jumlah kuman yang ada pada tiap-tiap cawan petri steril, hitung jumlah kuman dan catat untuk dijadikan bahan laporan praktek ini.

BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan berdasarkan data hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa praktikum ini dilakukan untuk mengetahui jumlah Angka kuman  dengan metode Plate Count. Dalam pengenceran dan penuangan harus secara aseptis juga alat dan bahan yang digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu. Angka kuman pada praktikum bahan makanan pekat / gabin  yaitu 0,67 koloni/gr.

B.     Saran

1.      Dalam melakukan praktek, semuanya harus steril baik itu alat, maupun bahannya,
2.      Dalam melakukan praktek, dibutuhkan ketelitian dan ketekunan yang tinggi,
3.      Untuk menghitungnya harus teliti, jangan sampai terjadi kesalahan.


DAFTAR PUSTAKA






Pemeriksaan Sumur Gali dan PDAM


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tujuan dari pengambilan sampel / contoh adalah untuk mengumpulkan sebagian material / bahan dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material / bahan yang akan diperiksa secara tepat / teliti untuk dapat dibawa dengan mudah dan diperiksa di laboratorium.
Hal ini berarti bahwa perbandingan atau konsentrasi relatif yang tepat dari semua komponen dalam sampel akan sama seperti dalam material yang disampling, serta tidak mengalami perubahan-perubahan yang berarti dalam komposisinya sebelum pemeriksaan dilakukan.
Untuk mendapatkan sampel yang mewakili diperlukan seorang pengambil sampel yang dapat / mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel dengan baik, agar hasil uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan kuantitasnya. Kemungkinan kandungan pada sampel dapat hilang secara keseluruhan atau sebagian jika prosedur pengambilan dan pengawetan sampel yang baik tidak diikuti dengan benar.
Pada waktu pengambilan sampel air dilakukan pemeriksaan parameter air yang harus dilakukan segera / dilakukan dilapangan seperti : pemeriksaan fisika, pH, sisa Chlor.

B.     Tujuan
1.      Mahasiswa  dapat melakukan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan
mikrobiologi,
2.      Mahasiswa mampu menggunakan alat pengambilan sampel dengan baik dan
benar,
3.      Mahasiswa  mampu  menggunakan  metode dan cara pengambilan sampel
dengan benar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Landasan Teori
Macam – macam sampel air :
1. Sampel air kran
2. Sampel sumur gali
3. Sampel sungai
4. Sample kolam renang
5. Sample mata air / sumber
6. Sample danau / rawa – rawa
7. Sampel limbah
Sampel air yang diambil harus dalam keadaan steril. Hal ini dimaksudkan agar air yang diambil mengandung bakteri yang murni berasal dari air tersebut, sehingga diperlukan teknik- teknik pengambilan air sampel yang benar.
Selang waktu untuk pemeriksaaan bakteriologis minimal 1 jam dari pengambilan harus sudah dilakukan pemeriksaan. Namun dapat dipertahankan lebih lama lagi asal disimpan dalam lemari pendingin kurang lebih 30 jam.
B.     Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan sampel Bakteriologis
Dalam pengambilan air yang digunakan untuk pemeriksaan bakteriologis berbeda dengan keperluan untuk pemeriksaan fisika dan kimia, terutama mengenai sterilisasi, yaitu :
·         Botol untuk tempat contoh air harus bersih dan steril. Sterilisasi dilakukan pada suhu 180o C selama 20 menit dalam oven atau sesuai dengan tabel suhu dan waktu sterilisasi pada oven.
·         Botol harus mempunyai mulut lebar dan mempunyai tutup yang masuk kedalam leher dengan diberi kertas pelindung yang dikaitkan pada sekeliling botol sebelum disterilkan.Volume botol yang digunakan minimal 150 ml dan diisi dengan air paling sedikit 100 ml, sehingga masih ada sisa ruangan diatas contoh air untuk mencampur contoh air sebelum diperiksa.
·         Untuk pemeriksaan air yang telah diolah seperti air PDAM harus dipakai botol kain yang diberi natrium thio sulfat untuk menetralisasi sisa chlor. Tutup botol dan kertas pelindung diambil sebagai satu kesatuan dan dipegang antara jari-jari tangan.
·         Untuk pengambilan dipegang di bagian bawah botol, diisi dengan contoh air, dan secepatnya ditutup kembali.
·         Pengambilan harus dilakukan secara aseptis.

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    Pelaksanaan Praktikum
Hari / Tanggal             : Senin / 17 Oktober 2011
Tempat                        : 1. Laboraturium Poltekkes Banjarbaru Jurusan Kesling,
  2. Sumur gali milik Pak Antong, Kawasan Perumahan
                                                      Poltekkes Banjarbaru.
Waktu                         : 08.00 – Selesai.

B.     Alat dan Bahan
1.      Botol steril volume kurang lebih 250 ml
2.      Pinset/krustang
3.      Lampu Spritus
4.      Alkohol 70 %
5.      Kapas dan korek api
6.      Thermometer
7.      Komparator pH dan sisa chlor
8.      Label dan alat tulis
9.      Box sampel
10.  Korek api, dan yang diperlukan lainnya.

C.     Cara Kerja
1.      Pengambilan Sampel pada Air PDAM / Kran.
Adapun langkah-langkahnya, yaitu :
a.       Bila kran kotor, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu
b.      Kran dibuka penuh, airnya dibiarkan mengalir selama 2- 3 menit untuk membersihkan pipa, setelah itu matikan kran
c.       Buka Koran kertas yang dililitkan dibotol steril, buka tutup botol secara perlahan
d.      Panaskan mulut botol dengan menggunakan bantuan spritus, kapas, dan krustang
e.       Panaskan kran dengan dengan bantuan spritus, kapas, krustang hingga menguap
f.       Masukan air kedalam botol sampai ¾ botol
g.      Panaskan mulut botol agar steril
h.      Beri label
Adapun yang perlu diperhatikan pada pengambilan sampel air PDAM / kran adalah :
a.       Contoh air sebaiknya diambil dari kran yang sering digunakan,
b.      Apabila kran kotor, maka bersihkan terlebih dahulu sebelum mengambil sampel,
c.       Dalam pengambilan contoh air harus dihindarkan dari alat-alat tambahan yang terdapat pada kran atau dari kran yang bocor.
2.      Pengambilan Sampel pada Air Sumur Gali
Adapun langkah-langkahnya, yaitu :
a.       Dibuka kertas yang ada dibotol steril secara perlahan,
b.      Lilitkan tali yang ada mengelilingi botol ketangan seperlunya,
c.       Buka botolnya yang dilapisi dengan koran, panaskan dengan krustang dan sritus, usahakan jangan sampai terkena sesuatu yang dapat mempengaruhi sterilinya botol,
d.      Uraikan tali yang dililitkan pada tangan,  dan masukkan botol kedalam sumur dengan tenang, teliti dan hati-hati, agar tidak menyetuh dinding sumur agar tidak terkontaminasi, batas min10 cm dalam air (bila tinggi air memungkinkan),
e.       Ambil airnya dgn ¾ air dari botol, krn ¼ untuk bernapas e.coli,
f.       Angkat perlahan ke atas,
g.      Kemudian sterilkan ujung botol dgn dipanaskan pada api spritus.
h.      Berikan sampel pada botol.


D.    Pengiriman Contoh Air
Contoh air yang akan dikirim ke laboratorium harus memenuhi syarat-syarat, yaitu harus disertai dengan keterangan lengkap atau pemberian label yang disi dengan jelas mengenai :
·         Nama dan alamat,
·         Waktu dan tenggal pengambilan,
·         Tempat dimana contoh air diambil,
·         Asal/macam contoh air,
·         Dicatat pula keadaan cuaca, tinggi air, suhu, pH, dan pemeriksaan lainnya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
Hasil akhir pada praktikum kami berupa label. Adapun label tersebut berisi seperti berikut :
1.      Air Kran / PDAM
Kode Sampel                                 : 0.0.10.3
Jenis Sampel                                  : Air Kran / PDAM
Lokasi Pengambilan Sampel                      : Kran air laboratorium Poltekkes BJM
Tujuan Pemeriksaan                      : Bakteriologi / kimia
Pengambil Sampel                         : RIFQI HIDAYAT
Tanggal Pengambilan                     : Senin, 17 Oktober 2011
Jam                                                            : 10.00 – selesai
Pengirim Sampel                            : RIFQI HIDAYAT
Parameter Pemeriksaan                  : MPN Coli
Titik Sampel                                  : 1. Kran air Laboratorium Poltekkes Bjm

Tanda Tangan Pengambil Sampel
                                                                                    (Nama Lengkap)

2.      Air Sumur Gali
Kode Sampel                                 : 0.0.10.3
Jenis Sampel                                  : Air Sumur Gali
Lokasi Pengambilan Sampel                      : Kawasan Perumahan Poltekkes BJM
Tujuan Pemeriksaan                      : Bakteriologi / kimia
Pengambil Sampel                         : RIFQI HIDAYAT
Tanggal Pengambilan                     : Senin, 17 Oktober 2011
Jam                                                            : 08.00 – selesai
Pengirim Sampel                            : RIFQI HIDAYAT
Parameter Pemeriksaan                  : MPN Coli
Titik Sampel                                  : 1. Sumur gali Pak Antong

                                                                                    Tanda Tangan Pengambil Sampel
                                                                                    (Nama Lengkap)


B.     Pembahasan
1.      Air Kran / PDAM
Pastikan tangan kita steril, maka pertama-tama kita usap dulu tangan kita menggunakan alcohol. Pada praktikum ini kami pertama memberihkan kran agar steril, setelah itu kran dibuka penuh, airnya dibiarkan mengalir selama 2- 3 menit untuk membersihkan pipa, setelah itu kran dimatikan, Koran kertas yang dililitkan dibotol steril, buka tutup botol secara perlahan, mulut botol lalu kami panaskan diatas lampu spritus dengan bantuan kapas dan krustang, panaskan pula kran dengan dengan bantuan spritus, kapas, krustang hingga menguap,  masukan air kedalam botol sampai ¾ botol, panaskan mulut botol agar steril dan beri label.
2.      Air Sumur Gali
Pertama dibuka kertas yang ada dibotol steril secara perlahan, lilitkan tali yang ada mengelilingi botol ketangan seperlunya, lalu kita buka botolnya yang dilapisi dengan koran, mulut botolnya kita panaskan dengan krustang dan sritus, usahakan jangan sampai terkena sesuatu yang dapat mempengaruhi sterilinya botol, setelah itu kita uraikan tali yang dililitkan pada tangan,  dan masukkan botol kedalam sumur dengan tenang, teliti dan hati-hati, agar tidak menyetuh dinding sumur agar tidak terkontaminasi, batas min10 cm dalam air (bila tinggi air memungkinkan), usahakan botol terisi  ¾ air dari botol, krn ¼ untuk bernapas e.coli, angkat perlahan ke atas, demudian sterilkan ujung botol dgn dipanaskan pada api spritus, dan berikan sampel pada botol.

BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Sebelum dan sesudah pengambilan air sampel, botol yang digunakan harus
steril,
2.      Jenis     air    sampel   ada   tujuh  yaitu sampel  air  kran, sampel  sumur  gali,
sampel air sungai, sapel kolam renang, sampel mat air/sumber, sampel danau/rawa-rawa, sampel air limbah.
3.      Kran dan bahan lainnya harus bersih, dan tidak rusak + harus steril,
4.      Selang waktu untuk pemeriksaaan bakteriologis minimal 1 jam dari pengambilan harus sudah dilakukan pemeriksaan. Namun dapat dipertahankan lebih lama lagi asal disimpan dalam lemari pendingin kurang lebih 30 jam.
B.     SARAN
1.      Lakukan praktikum dengan tenang, hati-hati, agar tidak terkontaminasi.
2.      Dalam membuat label terutama kode label, harus teliti.
3.      Patuhi aturan dan tata cara praktikum.

DAFTAR PUSTAKA